Pertandingan Penuh Kehangatan di Asean Autism Games 2018
Asean Autism Games merupakan kegiatan olah raga individu berkebutuhan khusus autistisme setingkat ASEAN yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Yayasan Autisma Indonesia (YAI) sebagai salah satu anggota ASEAN Autism Network yang bekerja sama dengan London School Centre for Autism Awareness (LSCAA).
Acara olah raga ini diikuti oleh kurang lebih 215 peserta dengan Autism Spectrum Disorder ASD yang berasal dari Indonesia dan negara-negara ASEAN Lainnya seperti Myanmar, Lao PDR, Vietnam, Philippine, Thailand, serta Malaysia. Cabang olah raga yang diperlombakan adalah lari dan renang, dengan kategori 50 meter dan 100 meter dalam kelompok usia 11 – 15 tahun dan 16 tahun keasatas. serta peserta dan penonton juga dapat mengikuti beragam permainan tradisional Indonesia seperti balap karung, engklek, Boiboian, Ampar-ampar pisang, dan permainan tradisional unik lainnya yang dipersiapkan oleh Komunitas Teman Main. Di dalam acara ini diperkenalkan pula permainan baru Dodgebee yang aman dan menyenangkan untuk dimainkan oleh ABK.
Perlombaan diadakan di GOR Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta. pembukaan acara ini bermulai dari parade atlit masing-masing negara peserta, kemudian diikuti oleh pidato pembuka dan pemotongan pita oleh DR. Melly Budiman, Ketua Yayasan Autima Indonesia, Rachmad Koesnadi, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Dr. Bayu Haradian SpKJ, Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Indonesia, Kementrian Pemuda dan Olahraga, Mr. Lee Yong Yong, Director of Community Affairs Directorat ASEAN Secretary, Mr. Somchai Rumslip, Director of APCD, Mr. Dang Uy Koe Mantan Kepala Asean Autism Network (AAN), dan ibu Prita Kemal Gani, Direktur London School of Public Relations Jakarta dan London School of Centre for Autism Awareness Jakarta. Tidak hanya itu, pembukaan dari Asean Autism Games juga menghadirkan pertunjukan tari oleh siswa-siswi berkebutuhan khusus autisme dari sekolah SEV Tunas Indonesia.
Olimpiade AAG ini tidak berfokus kepada menang atau kalah, namun lebih berpusat pada usaha dan kegigihan masing-masing anak dalam mengikuti perlombaan serta kegigihan para orang tua dalam memberi dukungan kepada anaknya. AAG juga merupakan ajang untuk menjalin persahabatan dalam komunitas autisme, sehingga anak-anak dapat saling bertemu dan menjalin hubungan pertemanan baru. Tidak hanya itu, dengan banyaknya perhatian terhadap ajang Asean Autism Games ini, juga semakin memicu kesadaran para masyarakat luas mengenai autisme, serta menunjukan bahwa anak-anak dengan ASD juga dapat berprestasi. (Muliya S.P)