“12 Hal Para Guru Harus Pahami Mengenai Murid Dengan Autisme”
Artikel ini ditulis oleh Lisa Smith, ibu tujuh anak, dengan dua anak berkebutuhan khusus. Anda bisa mengunjungi blognya dan cari tau tentang pengalamannya di qurks-and-chaos.blogspot.com atau melalui Facebook Quirks and Chaos.
Autisme Adalah Spektrum yang Besar. Jika anda telah mengajar anak penyandang autisme sebelumnya, anda mungkin sudah memiliki sedikit bayangan, akan tetapi setiap anak tetaplah berbeda dengan anak lainnya, alangkah baik sekali kalau anda mau bertanya tentang kebiasaan anak tersebut dan kebutuhannya.
Sebuah rutinitas serta peringatan saat hendak melakukan perubahan, sangatlah membantu bagi mereka. Kita semua tau bahwa fleksibilitas adalah salah satu kemampuan hidup yang penting dan butuh dipelajari. Namun, anak dengan autisme tidak bisa menerima kejutan dan perubahan mendadak dalam rutinitasnya dengan baik. Hal seperti guru pengganti, alarm kebakaran, dan field trip adalah salah satu hal yang akan menyebabkan kecemasan bagi anak penyandang autisme. Bererapa hal yang dapat membantu mereka antara lain peringatan dan instruksi yang jelas, jadwal dalam bentuk visual, serta beberapa menit peringatan dan toleransi akan sangat membantu.
Anak dengan autisme membutuhkan waktu tambahan untuk memproses bahasa. Gunakan bahasa yang sederhana dan singkat. Berikan tidak lebih dari dua langkah instruksi. Berikan mereka setidaknya 3 detik setelah anda memberi perintah untuk mencerna ataupun bertanya. Jika anda memilih untuk mengulang perintah, jangan mengubah perkataan anda, karena mereka harus mulai memproses kembali dari awal ucapan anda tersebut. Mencoba untuk membuat mereka untuk bekerja lebih cepat hanya akan memperlambat anak tersebut.
Memahami bahasa dan mengulang kembali kata adalah dua hal yang berbeda. Anak-anak dengan autisme mungkin mengerti lebih dari yang anda sangka mereka pahami. Mereka mungkin tidak bisa menyampaikan dengan kata-kata semua hal yang ingin mereka sampaikan. Akan tetapi, mereka juga bisa mengulang ucapan kata-kata sulit yang panjang tanpa mengetahui apa yang maksud dari kata tersebut. Terkadang memang hal yang sulit untuk mengetahui hal yang mereka pahami dan apa yang mereka butuhkan untuk dipelajari.
Anak dengan autisme sangatlah literal. Bahasa perumpamaan dan ide yang abstrak adalah konsep misteri bagi anak dengan autisme. Jadi, ketika anda mengucapkan kata seperti “ambil kecepatan” dan murid anda yang lain paham bahwa anda ingin mereka bergerak lebih cepat, anak dengan autisme akan mencari apa yang anda maksud dengan “kecepatan” yang dia harus ambil dari lantai.
Anak dengan autisme dapat tersangkut di suatu subjek terus-menerus. Anak dengan autisme terobsesi dengan hal yang tidak penting bagi anda ataupun orang lain. Dia mungkin ingin mengobrol tentang karakter film dalam waktu yang panjang, dan akan sedikit hal yang anda bisa lakukan untuk mengalihkan perhatiannya. Dia tersangkut dalam cara fikir yang berputar-putar, kadang hal ini bisa bersangkutan dengan pelajarannya, tapi sering kali hal ini mengganggu proses belajar anak tersebut.
Anak dengan autisme membutuhkan bantuan untuk bersosialisasi. Anak dengan autisme mungkin akan terlihat tidak tertarik dengan teman sebayanya, dan mungkin dia memang tidak tertarik tetapi anak tersebut tidak akan pernah belajar kemampuan sosial kecuali kita tetap mencoba untuk mengajarkannya. Anda mempunyai tempat dan seting yang sempuran untuk mengajarkan mereka kemampuan sosial. Ini adalah lingkungan yang tidak bisa orang tua buat sendiri dirumah, akan sangat membantu sekali jika anda bisa menggunakan kelebihan ini untuk mengajarkan anak tersebut cara besosialisasi.
Isu-isu sensori adalah pengganngu konsentrasi bagi anak dengan autisme. Suara yang hampir tidak terdengar oleh anda mungkin bisa mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar. Menyentuh tekstur mungkin akan membuat anak tersebut kaget dan tidak suka, bau mungkin akan membuat mereka mual. Tolong pertimbangkan hal-hal ini. Terlalu banya stimuli akan membuat mereka panik dan meltdown. Meltdown memang terlihat hampir sama dengan marah saat mengambek, tapi itu bukanlah hal yang sama.
Anak dengan autisme menggunakan perilaku stereotipikal dan mengulang-ulang disaat mereka semangat, bosan, ataupun saat stress. Anak dengan autisme akan sering mengulang-ulang. Prilaku ini akan membuat dia terlihat aneh dimata teman sebayanya, tolong pertimbangkan memberi pemahaman mengenai autisme yang bisa dipahami oleh anak seumurannya.
Dorongan yang bersifat positif akan membantu mereka, namun hukuman tidak akan. Hukuman atau ancaman akan adanya sangsi mungkin bisa menghasilkan kecemasan pada anak tersebut dan memperlambat progres. Mereka akan bekerja apabila ada hadiah, akan tetap, mereka cenderung akan menutup kalau mereka takut dengan sebuah hukuman.
Orang dengan autisme menyampaikan kenyataan sesuai dengan bagaimana mereka melihatnya. Anak dengan autisme sangatlah jujur, mereka mungkin akan mengatakan kalau anda kegemukan, membutuhkan cukur, atau nafas anda bau. Jangan mengambil hati hal tersebut. Rasa humor sangat diperlukan bila anda bekerja dengan anak-anak penyandang autisme.
Anak dengan autisme tidaklah menakutkan atau tidak bisa disayang, mereka hanya berbeda. Terkadang perbedaan itu menakutkan, tetapi jika anda mendidik diri anda mengenai autisme dan anak-anak penyandangnya, hal itu akan sangat menolong anda dalam membantu mereka. (diterjemahkan oleh: Putri).